Senin, 12 April 2010

Berbagai tips membersihkan/memperbaiki CD-DVD yang tergores

CD atau DVD yang sudah lama kadang mengalami kerusakan di permukaannya, misalnya goresan sehingga susah dibaca lagi. Sebelumnya saya pernah menulis tentang software gratis untuk recovery CD/DVD seperti ini dengan Recovery Toolbox. Tetapi sebelumnya, kita bisa mencoba berbagai tips berikut untuk membersihkan kepingCD/DVD.

Berbagai cara berikut bisa dilakukan, seperti dengan Pasta gigi, Vaseline, Pledge, Brasso atau dengan Pisang dan kulitnya

Sebelum melakukan hal ini, perlu dicek terlebih dahulu bahwa kondisi CD-ROM atau DVD-ROM/RW kita masih bagus, karena CD/DVD-ROM/RW yang sudah lama, kemampuan bacanya akan berkurang. Sehingga bisa jadi kusulitan membaca itu juga karena umurnya sudah lama dan sering sekali dipakai. Untuk memastikan hal ini, bias dicoba di beberapa komputer lain.

Membersihkan goresan CD/DVD dengan Pasta Gigi

Karena hampir semua orang mempunyai pasta gigi, mungkin cara ini yang perlu dicoba pertama kali. Caranya:

  1. Siapkan CD/DVD yang permukaannya tergores baik sedikit atau banyak
  2. Siapkan kain, kapas atau tissu yang lembut
  3. Ambil pasta gigi, oleskan pada kain dan usapkan pada permukaan CD/DVD.
  4. Gosok berulang-ulang dengan lembut sampai terlihat goresannya menghilang atau mulai hilang.
  5. Setelah selesai, bersihkan dengan air kemudian tinggal di test.

Membersihkan dengan Vaseline

Bagi anda yang mempunyai Vaseline, bisa juga digunakan untuk membersihkan atau memperbaiki CD/DVD yang tergores. Caranya mirip dengan pasta gigi. Gunakan kain yang lembut dan oleskan vaseline di kain kemudian bersihkan permukaan CD/DVD yang tergores, ulangi sampai terlihat goresannya hilang atau terlihat bersih.

Membersihkan dengan Pisang

Selain enak dimakan, sedikit pisang dan kulit pisangnya ternyata bisa juga digunakan untuk membersihkan keping CD/DVD yang tergores. Caranya :

  1. Siapkan CD/DVD yang tergores/kotor
  2. Ambil pisang, kupas dan gosokkan pisang di permukaan CD/DVD secara memutar
  3. Seka dengan kulit pisangnya. Bagian lilin dari kulit pisang akan membantu memperbaiki dan membersihkan permukaan CD/DVD
  4. Ambil kain yang bersih dan lembut kemudian bersihkan permuakaan CD-nya dengan gerakan memutar dan tekanan yang ringan, selama 3-4 menit
  5. Setelah selesai bersihkan dengan pembersih kaca jika ada.

Membersihkan dengan Pledge

Pledge yang biasanya digunakan untuk membersihkan furniture atau perabot rumah tangga, bisa juga digunakan untuk membersihkan CD/DVD yang tergores. Caranya sama dengan sebelumnya, semprotkan Pledge di keping CD/DVD kemudian gosok dengan kain yang lembut secara perlahan, sehingga goresan di CD akan tertutupi oleh lapisan lilin.

Membersihkan CD dengan Brasso

Jika berbagai cara diatas tidak berhasil, Brasso bisa dijadikan alternatif. Caranya mirip seperti di atas, gunakan kain yang lembut, kemudian teteskan brasso di kain tersebut. Gunakan untuk mengelap permukaan CD sampai terlihat goresan menghilang atau menjadi halus kembali. Setelah selesai bersihkan dan coba CD tersebut.

Berbagai cara diatas bisa dicoba dan di praktekkan, tetapi untuk CD atau DVD dengan kerusakan yang parah (goresan sangat dalam atau sangat banyak), mungkin tidak akan mudah, meskipun tidak ada salahnya untuk dicoba. Tips ini diambil dari berbagai sumber, semoga bermanfaat (ebsoft).

Sumber (referensi):
- Recovering Scratched CDs
- Save Old, Scratched CDs with Vaseline
- Clean a scratched CD or DVD with a banana
- HOW TO: Use a banana to fix a scratched CD or DVD
- MacGyver Tip: Smooth a scratched DVD with Pledge
- Re-surfacing CDs so they work again


sumber: http://ebsoft.web.id/

Rabu, 10 Februari 2010

The difference between DVD-R, DVD+R, DVD+RW and DVD-RW

There's DVD+R, DVD+RW, DVD-R, DVD-RW, and even DVD-ROM! So what's the difference between all of these different names, aren't all DVDs the same? Well, it's not quite that simple.

Let's first start with the most obvious difference: some have R and some have RW. The "R" stands for readable, while the "W" stands for writeable.

The main difference between DVD-R and DVD-RW, or DVD+R and DVD+RW is that the R disc formats can only be written to once, and then it is only readable and can’t be erased for the rest of its digital life. While RW discs are can be written to and erased many times, they are both readable and writeable.

"R" discs are perfect if they are only needed to be written to once, such as giving some files to a friend or transferring them between PCs. "RW" discs have their strength in the ability to be used many times over, which is great for routine system backups, etc. And naturally, the RW discs are slightly more expensive than the R discs, but you'll have to decide if the trade offs are worth the money.

Now, onto the difference between DVD-R and DVD+R. As I just described above, DVD-R & DVD-RW are sister discs, the difference being one is writeable once, while the other is writeable multiple times. The same thing is true for DVD+R & DVD+RW. So the question is, what's the difference between the plus and minus?

In order to explain this we must take a trip back in time. When DVDs were first being developed, there was no industry standard. Multiple companies were competing to develop what they hoped would be the dominant form of the future.

The DVD-R DVD+R difference can easily be summarized by the following:

* The DVD-R/RW standard was developed by Pioneer, and is used primarily by Apple and Pioneer. These "minus" discs can only be written to in one layer on the discs surface. In addition, this format is supported by the DVD forum, but is in no way an industry standard. DVD-R/RW discs are cheaper than the "plus" format.
* The DVD+R/RW format is supported by Philips, Dell, Sony, HP, and Mcft. These discs can be written to in multiple layers, giving them slightly better and more disc storage than the "minus" format. Because of this additional capacity, they are slightly more expensive than "minus" discs.

A couple final things to clear up is the difference between DVD-ROM and DVD+RW, or the other DVD formats I mentioned above. The DVD-ROM drive can only read DVDs, while the other DVD drives can read and write data to DVDs.

And naturally the DVD+RW CD+RW difference can be explained by the "DVD" or "CD" prefix. DVDs, on average, can store up to 4.7 GB of data, while a CD can only store about 700 MB of data, or about 15% of a DVD's capacity. While CDs are slightly cheaper, in my opinion, the benefits of DVDs are much greater.

So now that you've learned about the difference between DVD-R, DVD+R, DVD-RW, DVD+RW, and even DVD-ROM, which one is right for you? The easiest way to determine which is more beneficial is to watch the industry trends. A few years ago all pre-built computers were shipping with DVD-ROM drives. Today, most PCs have a burnable DVD drive.

I feel that the benefits of having a burnable DVD drive far outweigh any additional costs. They store much more data, and they are ideal for storing your home movies to watch on your DVD player.

My advice is to look at DVD burners that support all of the major formats I've mentioned above, DVD-R, DVD+R, DVD-RW, and DVD+RW. While a DVD drive that supports all of these formats may be slightly more expensive, it will allow you to use any type of DVD disc to burn to, and you'll be protected from any industry shifts to one format or the other.

Senin, 08 Februari 2010

Beep Codes Error Codes

After repeated requests for beep codes i have decided to post them here maybe they could be pinned

Standard Original IBM POST Error Codes
Code Description

1 short beep System is OK
2 short beeps POST Error - error code shown on screen No beep Power supply or system board problem Continuous beep Power supply, system board, or keyboard problem Repeating short beeps Power supply or system board problem
1 long, 1 short beep System board problem
1 long, 2 short beeps Display adapter problem (MDA, CGA)
1 long, 3 short beeps Display adapter problem (EGA)
3 long beeps 3270 keyboard card
IBM POST Diagnostic Code Descriptions
Code Description
100 - 199 System Board
200 - 299 Memory
300 - 399 Keyboard
400 - 499 Monochrome Display
500 - 599 Colour/Graphics Display
600 - 699 Floppy-disk drive and/or Adapter
700 - 799 Math Coprocessor
900 - 999 Parallel Printer Port
1000 - 1099 Alternate Printer Adapter
1100 - 1299 Asynchronous Communication Device, Adapter, or Port
1300 - 1399 Game Port
1400 - 1499 Colour/Graphics Printer
1500 - 1599 Synchronous Communication Device, Adapter, or Port
1700 - 1799 Hard Drive and/or Adapter
1800 - 1899 Expansion Unit (XT)
2000 - 2199 Bisynchronous Communication Adapter
2400 - 2599 EGA system-board Video (MCA)
3000 - 3199 LAN Adapter
4800 - 4999 Internal Modem
7000 - 7099 Phoenix BIOS Chips
7300 - 7399 3.5" Disk Drive
8900 - 8999 MIDI Adapter
11200 - 11299 SCSI Adapter
21000 - 21099 SCSI Fixed Disk and Controller
21500 - 21599 SCSI CD-ROM System

AMI BIOS Beep Codes
Code Description

1 Short Beep System OK
2 Short Beeps Parity error in the first 64 KB of memory
3 Short Beeps Memory failure in the first 64 KB
4 Short Beeps Memory failure in the first 64 KB Operational of memory
or Timer 1 on the motherboard is not functioning
5 Short Beeps The CPU on the motherboard generated an error
6 Short Beeps The keyboard controller may be bad. The BIOS cannot switch to protected mode
7 Short Beeps The CPU generated an exception interrupt
8 Short Beeps The system video adapter is either missing, or its memory is faulty
9 Short Beeps The ROM checksum value does not match the value encoded in the BIOS
10 Short Beeps The shutdown register for CMOS RAM failed
11 Short Beeps The external cache is faulty
1 Long, 3 Short Beeps Memory Problems
1 Long, 8 Short Beeps Video Card Problems

Phoenix BIOS Beep Codes
Note - Phoenix BIOS emits three sets of beeps, separated by a brief pause.

Code Description
1-1-3 CMOS read/write failure
1-1-4 ROM BIOS checksum error
1-2-1 Programmable interval timer failure
1-2-2 DMA initialisation failure
1-2-3 DMA page register read/write failure
1-3-1 RAM refresh verification failure
1-3-3 First 64k RAM chip or data line failure
1-3-4 First 64k RAM odd/even logic failure
1-4-1 Address line failure first 64k RAM
1-4-2 Parity failure first 64k RAM
2-_-_ Faulty Memory
3-1-_ Faulty Motherboard
3-2-4 Keyboard controller Test failure
3-3-4 Screen initialisation failure
3-4-1 Screen retrace test failure
3-4-2 Search for video ROM in progress
4-2-1 Timer tick interrupt in progress or failure
4-2-2 Shutdown test in progress or failure
4-2-3 Gate A20 failure
4-2-4 Unexpected interrupt in protected mode
4-3-1 RAM test in progress or failure>ffffh
4-3-2 Faulty Motherboard
4-3-3 Interval timer channel 2 test or failure
4-3-4 Time of Day clock test failure
4-4-1 Serial port test or failure
4-4-2 Parallel port test or failure
4-4-3 Math coprocessor test or failure
Low 1-1-2 System Board select failure
Low 1-1-3 Extended CMOS RAM failure

GOOGLE SECRET

Bagi kalian semua yang hobi NGENET dan sering mendownload berbagai file dan kalian sering binggung harus mencarinya disitus yang mana karena didunia maya ada milyaran situs sehingga kita tidak mungkin mencarinya satu demi satu,,,,pasti akan banyak memakan waktu dan biaya.
sebenarnya kita bisa memanfaatkan salah satu mesin pencari terbesar yaitu GOOGLE.
Beberapa trik untuk mencari file di google:


Cari Appz di Parent Directory

intext: "parent directory" intext: "[EXE]"

intext: "parent directory" index of: "[RAR]"

Hal ini akan mencari apapun untuk optionaly exe atau zip, rar, ace, iso, bin, dan lain-lain

Cari di Moviez Parent Directory

intext: "parent directory" intext: "[VID]"

intext: "parent directory" index of: "[VID]"

Ini akan mencari video apapun filetype dalam direktori induk. Anda dapat menambahkan optionaly index: "xvid" atau intext: "divx" untuk film codec tertentu.

Cari Muzik di Parent Directory

intext: "parent directory" intext: "[MP3]"

Ini akan mencari file musik apapun.

Cari Gamez di Parent Directory

intext: "parent directory" index of: "[Gamez]"

Jumat, 08 Mei 2009

Cara Mudah Kenali Bahan Makanan Berbahaya

MAKANAN dan minuman menjadi pilihan wajib bagi siapa pun untuk menjaga kesehatan sekaligus meneruskan keberlangsungan hidup. Namun, makanan dan minuman yang diolah secara tidak benar justru dapat menjadi pembunuh nomor wahid lantaran mengandung zat racun bagi tubuh.

Hal itulah yang mengilhami peneliti Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) melakukan penelitian dan akhirnya mempublikasikan dalam "Expo Karya Wima (Widya Mandala)" di kampus setempat pada 21-22 September 2008.

"Tips mengenali makanan dan minuman yang berbahaya dan yang aman itu penting pada masa-masa menjelang Lebaran," kata peneliti UKWMS, Caroline SSi MSi Apt.

Dalam percakapannya dengan ANTARA News di Surabaya, ia menyampaikan metode pengenalan paling mudah dari berbagai sudut yakni warna, kandungan boraks, kandungan formalin, daging gelonggongan, ayam basi, ikan basi, makanan kaleng, bahaya snack, dan bahaya kemasan plastik.

"Kalau ada makanan yang warnanya mencolok dan menarik justru harus dicurigai, misalnya saos yang warnanya membekas di tangan memungkinkan pewarna yang digunakan adalah pewarna tekstil yang dapat menyebabkan kanker," katanya.

Untuk boraks, katanya, dapat diamati dari bakso. "Kalau kenyal atau mudah dipantulkan seperti memantulkan bola karet di tanah, maka berarti banyak mengandung boraks. Bisa juga dari tanda-tanda gigitan yang kembali ke bentuk semula setelah digigit," katanya.

Sebaliknya, katanya, tahu putih yang terlalu keras justru patut diduga mengandung formalin. "Kalau tahu kuning yang keras, kami belum melakukan penelitian, tapi kalau tahu putih yang tidak lembek dapat diduga ada kandungan formalin di dalamnya," ucapnya.

Tentang daging gelonggong (daging yang diisi air), dosen Fakultas Farmasi (FF) UKWMS itu mengatakan daging seperti itu dapat dikenali dari air yang menetes bila digantung.

"Jadi, pilih saja daging yang digantung. Kalau ada air yang menetes berarti daging gelonggongan. Cara lain mengenali dari warna daging yang asli masih merah segar dan serat-serat di dalam daging juga tidak menggelembung," katanya.

Harga yang tidak wajar juga merupakan pertanda. "Harga daging yang wajar itu Rp46 ribu perkilogram, nah kalau harganya lebih murah dari itu berarti patut dicurigai sebagai daging gelonggongan," ungkapnya.

Kalau daging ayam, bagaimana cara mengenali daging dari ayam yang mati?

"Daging ayam yang masih segar itu berwarna agak kekuning-kuningan, kalau warnanya putih bersih justru dimungkinkan dari bekas ayam mati, apalagi kalau ada warna biru seperti bekas memar serta bau sangat amis," katanya.

Bahkan, katanya, ada pula daging ayam yang direndam formalin agar awet. "Kita dapat mengenali daging ayam berformalin dengan menekan atau mendorongnya dengan jari telunjuk. Kalau keluar lendir atau air berarti pernah direndam dengan formalin," katanya.

Namun, katanya, formalin dalam makanan juga dapat dihilangkan. "Caranya, makanan yang mencurigakan itu direndam dengan air panas sekitar 30 menit atau dipanaskan dengan oven bersuhu 121 derajat tiga menit. Kalau ikan dapat direndam dengan air cuka 5 persen selama 15 menit atau direndam air garam selama 30 menit untuk ikan asin," katanya.

Lain halnya cara mengenali ikan basi. "Kalau ditekan justru lembek, warna insang tampak merah tua, atau mata ikan justru terlihat bening, maka cirinya ikan itu basi atau diberi formalin. Paling mudah ya beli saja ikan yang masih ada tanda-tanda hidup," katanya.

Caroline juga menyarankan agar masyarakat jangan membeli makanan kaleng yang kemasan kalengnya sudah penyok.

"Kaleng yang penyok akan mengubah konsentrasi di dalam kemasan, karena kaleng penyok dapat mengandung racun akibat adanya kandungan botulimun (bahan dasar kosmetik). Kalau mau aman ya dipanaskan seperti ikan atau dibakar agar racunnya mati. Biasanya, supermarket justru memberi diskon," katanya.

Untuk snack (makanan ringan) yang banyak disukai anak-anak, katanya, justru perlu dilihat komposisi zat warna-nya dan nomor registrasi. "Kalau warna-warnanya mencolok atau tanggal produk-nya kadaluarsa justru berbahaya," katanya.

Satu lagi bahaya yang sering tak disadari adalah kemasan dari plastik, styrofoam, dan melamin. "Kalau kemasan itu diisi dengan bakso panas, soto panas, teh panas, dan makanan atau minuman serba panas akan dapat menyebabkan kanker," katanya.


Sumber : Antara

Selasa, 21 April 2009

Onani, apakah bisa menyebabkan kebutaan?

Tidak bisa dipungkiri kalo banyak pria maupun wanita yang sering melakukan onani maupun masturbasi. Onani atau masturbasi merupakan kegiatan perangsangan diri sendiri hingga mencapai kepuasan. Sebenarnya dari segi kedokteran tidak benar onani bisa menyebabkan kebutaan, kegilaan, kemandulan atau gangguan saraf. Tapi secara psikologis bisa menimbulkan perasaan berdosa, malu, dan tertekan.

Bagi wanita meskipun masturbasi tergolong beresiko rendah, ada beberapa dampak dari masturbasi :

1.Robeknya selaput dara dan terjadi infeksi apabila dilakukan dengan menggunakan alat.
2.mengalami lecet apabila dilakukan secara terus menerus dana menggunakan alat bantu.
3.Masturbasi merupakan tindakan mencapai kepuasan sendiri, sementara hubungan seks suami istri yang dicapai adalah kepuasan bersama, sehingga jika terbiasa melakukan aktivitas seksual untuk kepuasan pribadi akan sulit ketika melakukan aktifitas seksual untuk kepentingan bersama.
4.Menimbulkan perasaan bersalah atau berdosa karena dilarang agama atau norma.
5.Mengakibatkan pikiran lebih tertuju kepada aktifitas seksual, sehingga bisa jadi mengabaikan hal-hal penting lainnya yang harus dilakukan untuk mengembangkan kematangan psikologisnya (bergaul, belajar, beraktivitas positif dan produktif).



Namun demikian, sebagai jalan keluar paling terakhir yang dapat dilakukan untuk menyalurkan dorongan seksual adalah onani atau masturbasi. Hal ini perlu dijelaskan kepada remaja, bahwa mereka harus berupaya sekuat tenaga, namun jika masih sulit, onani atau masturbasi dapat menjadi pilihan terakhir untuk menyalurkan dorongan seksual.


Cara menghentikan kebiasaan Masturbasi :

1.Memperkuat daya kemauan. Ini hanya mungkin jika memang kita secara jujur dan tulus hendak melepaskan diri kebiasaan ini.
2.Berdoa dengan penuh penghayatan dan mendekatkan diri pada Tuhan. Sehingga dapat meningkatkan kekuatan keimanan yang membentengi dari perbuatan yang sia-sia.
3.Pahami perilaku seksual (motif, sumber perilaku, faktor-faktor pencetus), sehingga kita bisa lebih menyadari rangsangan-rangsangan dari diri dan lingkungan yang dapat meningkatkan dorongan seksual dan melemahkan pengendalian diri, dan menggantikannya kepada bentuk perilaku lain yang lebih produktif. (misalnya : menghindari sendirian dikamar, menghindari gambar-gambar porno, berduaan dengan pacar, menggambar atau menulis dll).
4.Mencari kegiatan yang positif untuk mengisi waktu luang, mengembangkan diri serta menyalurkan energi psikis kepada hal-hal yang positif/produktif. Misalnya : olahraga, seni, dll.
5.Jagalah makanan. jangan makan makanan yang pedas dan panas yang dapat merangsang dorongan seksual, misalnya daging kambing.

Lebih rinci lagi coba buka link ini
http://dokteriwanmenjawab.blogspot.com

Sabtu, 11 April 2009

The miracle of a Fly


Selama 20 tahun meneliti biomekanika sayap lalat, Michael Dickinson dari Institut Teknologi California (Caltech) baru memecahkannya sekarang. Itu pun karena dia selalu penasaran terhadap pertanyaan yang sederhana dan sering dilontarkan banyak orang yang ditemuinya.

“Sekarang saya punya jawabannya,” ujar Dickinson yang melakukan penelitian bersama Esther M dan Abe M Zarem. Ia menemukan rahasia tersebut setelah merekam manuver sejumlah lalat yang terancam pukulan menggunakan kamera digital yang dapat merekam dengan kecepatan dan resolusi tinggi.

Mereka menemukan bahwa lalat dapat mengenali ancaman berdasarkan lokasi. Otanya akan menghitung seberapa jauh ancaman terhadapnya sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan kabur.

Setelah memprediksi arah ancaman, kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang berlawanan. Semua persiapan meloloskan diri dapat dilakukannya dengan sangat cepat, hanya 100 milidetik setelah ia mendeteksi adanya bahaya.

“Ini menunjukkan begitu cepatnya otak lalat memproses informasi sensorik menjadi respons gerakan yang sesuai,” ujar Dickinson. Bahkan, lalat mengatur postur tubuhnya sesuai besar ancaman.

Artinya, lalat telah mengintegrasikan dengan baik antara informasi visual dari mata dan informasi metasensorik di kakinya. Temuan ini memberikan petunjuk mengenai sistem saraf lalat dan menunjukkan bahwa di otaknya terdapat sistem pemetaan posisi ancaman.

“Ini sebuah transformasi rangsangan menjadi gerakan yang sedikit kompleks dan penelitian berikutnya mencari bagian otak yang mengaturnya,” ujarnya.

Dari sistem tersebut, Dickinson juga dapat menyarankan cara paling efektif memukul lalat. Menurutnya, waktu terbaik memukul lalat bukan saat posisinya siap terbang sehingga waktu yang dibutuhkannya untuk mengantisipasi ancaman tersebut relatif lebih lama. Tentu tak mudah melakukan gerakan akurat kurang dari 100 milidetik.